
Sidoarjo, 7 Oktober 2025 — Sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat dalam semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, STIKES Hang Tuah Surabaya kembali menggelar kegiatan edukatif bertajuk Simple Treatment for Diabetic Emergency (STDE) bagi masyarakat pesisir. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Oktober 2025, bertempat di Jl. Sekardadu, Dusun Gisik Gebang, Gisik Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pelatihan STDE ini merupakan inisiatif dari Departemen Keperawatan Gawat Darurat STIKES Hang Tuah, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penanganan awal kondisi darurat akibat diabetes, khususnya hipoglikemia dan hiperglikemia. Materi pelatihan disampaikan langsung oleh Ibu Merina Widyastuti, perawat senior sekaligus dosen dari Departemen Keperawatan Gawat Darurat, bersama tim civitas akademika STIKES Hang Tuah Surabaya.

Sebanyak 25 peserta lansia dari wilayah pesisir Gisik Cemandi mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Mereka dibekali pengetahuan praktis mengenai tanda-tanda awal penurunan dan kenaikan kadar gula darah, serta langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan sebelum mendapatkan pertolongan medis. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan simulasi interaktif dan sesi tanya jawab yang memperkuat pemahaman peserta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin STIKES Hang Tuah Surabaya yang menyasar masyarakat pesisir sebagai implementasi visi dan misi institusi dalam membangun kesehatan komunitas berbasis edukasi dan pemberdayaan. Dengan semangat “Berbhakti untuk Negeri,” STIKES Hang Tuah terus berkomitmen menghadirkan layanan pendidikan dan pengabdian yang relevan, solutif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Melalui pelatihan STDE, diharapkan masyarakat pesisir semakin tanggap terhadap kondisi darurat diabetes dan mampu melakukan tindakan awal yang tepat, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan. STIKES Hang Tuah Surabaya percaya bahwa edukasi adalah kunci utama dalam membangun ketahanan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan akses layanan medis.